Sunday, October 9, 2011

Mengobati hati dan jiwa yang lelah

Siapa yang tidak mengenal Ibn al Jauzy ? Ulama besar yang lahir di Bashrah pada tahun 510 H ini di kenal sebagai seorang ulama yang nyaris mengusai semua ranah ilmu dalam Islam.

Jiwa manusia yang suci akan selalu menjadi lentera bagi pemiliknya, akan bisa menunjukkan arah yang benar sesuai dengan fitrahnya, namun tidak selamanya jiwa itu pada porosnya yang baik adakalanya jiwa itu merasa lelah sama hal nya dengan manusia. Dalam buku ini di sebutkan obat untuk jiwa-jiwa yang lelah maupun jiwa yang sakit untuk menjadi segar kembali, menjadi sehat agar dapat selalu tunduk dan patuh pada Robb nya.

Disini akan saya sebutkan poin poin yang dapat menyembuhkan jiwa-jiwa yang lelah di antaranya adalah :

1. Menghindari cinta birahi yang berlebihan.
2. Menghindari ketamakan, baik itu ketamakan dalam seks maupun ketamakan dalam menumpuk harta kekayaan.
3. Mewaspadai jabatan kekuasaan, jangan pernah untuk meminta jabatan kerena Rasululloh tidak memberikan jabatan kepada Sahabatnya yang meminta.
4. Menghindari sifat bakhil(pelit).
5. Larangan untuk bersifat boros, karena sifat boros adalah saudara setan sementara setan tempatnya di neraka.
6. Celaan terhadap sikap sombong, jangan pernah bersikap sombong karena sombong adalah cikal bakal sekala bentuk kemungkaran, dan menjadi sebab di keluarkannya setan dari surga dan kekal di neraka.
7. Menghindari sifat dengki.
8. Menghindari sifat dendam, meredam kemarahan, bila ini terjadi maka ia akan rental dalam penganiayaan dan pembunuhan.
9. Menghindari sifat takabur, ujub(berbangga diri), Riya’.
10. Menghindari berfikir yang berlebihan dan kesedihan yang berlebihan.
11. Menghindari ketakutan dari kewaspadaan terhadap kematian yang berlebihan.
12. Menghindari kegembiraan yang berlebihan.
13. Menghindari sifat kemalasan, karena sifat malas adalah racun kegala kebaikan. Obat agar tidak malas adalah mengobarkan semangat dengan perasaan takut ketinggalan sesuatu yang dicita-citakan, jangan menunda waktu segera lakukan dengan sungguh sungguh.
14. Mengenali kekurangan diri, agar lebih mudah untuk membangkitkan motivasi kembali.
15. Berkumpul dengan orang orang yang baik, semangat dalam menjalani hidup, beriman dan bertakwa, agar pada saat jiwa kita lelah ada yang menasehati.

No comments:

Post a Comment